The Forging.


Beberapa waktu yang akan datang, tahun masehi akan berganti.
Lagi-lagi bulan Januari. Begitu pikirku.
Kalau dibilang waktu terasa sangat cepat atau tidak? Tentunya.
Seingatku, aku baru memulai ekspedisi-ku tahun ini dan ternyata itu Januari lalu.
Seingatku, aku baru saja semakin mengenal diriku lebih dalam lewat tes psikologi dan ternyata itu Februari lalu.
Seingatku, aku habis menaiki satu tangga tahap akhir perkuliahanku dan ternyata itu Maret lalu.
Seingatku, aku baru kembali ke rumah selain karena lebaran, dan menghabiskan Ramadhan full dengan keluargaku setelah 6 tahun lalu dan ternyata itu April lalu.
Seingatku, aku baru saja mempelajari ilmu baru untuk mengisi ke-stagnan hari-hari ku dan ternyata itu Mei lalu.
Seingatku, aku baru berkunjung ke cafe di daerah rumahku bersama keluargaku dan ternyata itu Juni lalu.
Seingatku, aku akhirnya balik ke Bandung untuk memulai aktivitasku dan ternyata itu Juli lalu.
Seingatku, aku menghadapi secara langsung, kalimat 'hidup hanya sementara' dan ternyata itu Agustus lalu.
Seingatku, aku baru menyadari aku sedang ketagihan terhadap sesuatu (alhamdulillah itu adalah hal yang baik) dan ternyata itu September yang lalu.
Seingatku, aku baru saja mendapatkan hasil yang sangat tak terduga dari penelitianku dan ternyata itu Oktober lalu.
Seingatku, aku baru memutuskan untuk bersiap naik ke tangga tahap terakhir dan ternyata itu November lalu.
Seingatku, aku baru saja benar-benar naik ke tangga itu dan menghadapinya dan kini Desember sudah akan berakhir.

Ya. Tentu saja tidak hanya itu, masih banyak yang telah ku lewati tahun ini.

Berat, sedih, sulit, tangis sudah pasti itu. Bahagia, senyum, syukur tentu harus banyak.
Aku yang masih pasang surut seperti gelombang pasti ada.
Aku yang masih cemas dengan cepat dan tertawa dengan cepat juga ada.
Aku yang baru mempelajari tentang kehidupan hanya sementara secara langsung untuk pertama kalinya.
Aku yang masih terus merasa tak cukup dan juga cukup.
Aku yang masih terus berusaha untuk menghadapi ketidaksempurnaan diriku dan juga orang lain.

Bisa dibilang tahun ini adalah tahun dimana ku mempelajari hidup dengan cara yang sungguh sangat berbeda dan pada level yang lebih tinggi. ah, itu berarti aku berkembang, kan? 

Kata yang paling menyimpulkan seluruh kisah di tahun ini adalah Tempaan.
Tempaan yang membuat kita belajar saat kita salah.
Tempaan yang melatih diri untuk dapat menghadapi semuanya.
Tempaan yang membentuk pribadi yang lebih baik
Tempaan yang mencetak karakter diriku, dirimu, kita.

karena kita terus belajar, memperbaiki, berbagi.
karena Allah memberi kita kesempatan untuk hidup.


Comments

Popular Posts