Integer and Glorious.

Semua ini tepat
dan semua ini berharga.

Kali ini aku akan sharing mengenai buku yang pernah kubaca, berjudul "Merawat Bahagia" karya Adjie Santosoputro. Buku ini merupakan buku 'meditasi' yang dapat dibaca semua orang baik beragama Islam maupun agama lainnya, namun dari beberapa dari bacaan ini banyak titik-titik yang bisa dikaitkan dengan Islam itu sendiri. Disitulah kuambil hikmahnya, dari salah satu bab dari buku ini yang berjudul: 4 pola pikir yang membantu saya tenang menjalani hidup 

Pola pikir seseorang menentukan sudut pandangnya dalam memahami hidup namun banyak orang yang takut mengubah pola pikirnya. 
Kenyataannya tidak semudah yang dibayangkan, pola pikir tidak mudah untuk diubah, pikiran mengakar kuat kepada pola yang lama.

"Apakah mengubah pola pikir itu enak?"
"Teorinya sih gampang tapi praktiknya sulit".

Padahal kita ini sebenarnya sejak lahir berbakat berbahagia, hanya saja perlu keberanian melepaskan pola pikir yang buruk dan perlu juga diingatkan untuk berbahagia.

Berikut 4 Pola Pikir (yang aku sebut dengan) untuk Memaknai Hidup:

1. Siapapun orang yang dihadirkan dalam hidup kita. Dia adalah orang yang tepat buat hadir dalam hidup kita.
Kehadiran siapapun itu dalam hidup kita bukanlah kebetulan. Allah pasti sudah merencanakannya dalam Lauhul Mahfudz. Orang-orang itu selalu mempunyai tugas untuk memberi kita kesan dan pelajaran soal kehidupan.

2. Apapun yang kita alami sekarang adalah satu-satunya pilihan yang bisa kamu alami.
Apapun yang kita alami saat ini adalah satu-satunya kemungkinan yang bisa terjadi dan kamu alami. Dan itu harus kita alami karena kita butuh menerima pelajaran yang tersimpan buat melanjutkan langkah perjalanan kehidupan. Apapun yang terjadi dalam hidup ini sudah indah apa adanya termasuk kejadian yang tidak sesuai dengan keinginan sekalipun. 

Hal ini sesuai juga dengan pesan Allah dalam Surah Al Baqarah: 216 “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”

3. Apapun yang terjadi selalu terjadi pada waktu yang tepat.
Semuanya terjadi pada waktu yang tepat tidak akan terlalu cepat ataupun lambat ketika sesuatu terjadi berarti kamu sudah dianggap layak untuk mengalaminya Sepahit apapun itu. Karena Allah tau kesanggupan kita  "Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya” Qs. Al Baqarah: 286

4. Apapun yang sudah berakhir selalu berakhir pada waktu yang tepat
Ketika sesuatu sudah berakhir, berarti sudah berakhir. ini membantu kita untuk melangkah ke tahapan selanjutnya, yang sudah berakhir itu butuh diikhlaskan agar bisa move on. Karena sesuatu itu juga telah ditentukan pada waktu yang tepat.
"Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain" Qs. Al Insyirah: 7
Yap. karena kita masih punya tugas lainnya.

Semoga kita bisa selalu menghargai setiap kejadian, waktu, keadaan yang ada, termasuk juga pandemik yang sedang terjadi ini. Mengambil hikmah dari atas apa yang sudah Allah rencanakan dalam hidup kita. 

Selamat berbahagia~


from bit, Someday in 2021, revision in 2023

Comments

Popular Posts